Pengertian kas
Kas merupakan aktiva
yang paling likuid. Merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi
likuiditasnya. Surat berharga merupakan investasi jangka pendek yang bersifat
temporal, bila perusahaan memerlukan kas dengan segera dapat dijual atau di
ubah dalam bentuk kas.
Kas adalah alat
pembayaran yang syah di Indonesia dan barang-barang lain yang dapat segera
diuangkan sebesar nilai nominalnya dan dapat digunakan untuk membayar utang
jangka pendek, Dengan demikian yang termasuk ke dalam kas adalah uang kertas,
uang logam, cek (segala macam cek dalam rupiah kecuali cek mundur) dan wesel
pos yang diterima dari pihak lain, serta saldo di Bank yang bebas diambil (giro
dan tabungan) konsep yang biasa dipakai dalam buku ajar Amerika yaitu uang
kertas, uang logam, Cek, Wesel pos, simpanan di Bank dan barang barang lain
yang dapat dterima di Bank sebagai setoran" tidak dapat dipakai di
Indonesia karena tidak sesuai dengan praktik Bank di Indonesia.
Dana-Dana yang Berbentuk Kas
dan Laporannya
Untuk menyusun dan
melaporkan sumber dan penggunaan kas dapat dilakukan dengan:
a. Mengklasifikasikan
perubahan-perubahan neraca yang terjadi pada dua titik waktu di dalam perubahan
yang menaikkan dan menurunkan kas.
b. Mengklasifikasikan
dari laporan rugi laba dan perubahan laba di tahan ke dalam faktor-faktor yang
meningkatkan dan menurunkan laba.
Fungsi Penerimaan Kas
Pada umumnya fungsi penerimaan kas pada organisasi
perusahaan mencakup kepengurusan kas secara fisik dan administrative. Menurut
Smith and Skousen dalam bukunya yang berjudul “Intermediate Accounting” fungsi
kas adalah sebagai berikut: “ The standard of medium of exchangeis cash. Even
if cash is not directly involved intransaction, if provides the basis for
measurement and accounting for all others item” Fungsi kas yang kemukakan oleh
Smith and Skousen adalah meskipun kas tidak terlibat langsung dalam suatu
transaksi, tetapi akan menjadi data untk megukuran dan akuntansi untuk semua
bagian lain.
Tujuan Penerimaan Kas
Tujuan Penerimaan Kas
Menurut Committee On Sponsoring Organizing (COSO)
dalam bukuany yang berjudul “Auditing” (2003;138) mengemukakan tujuan kas
adalah sebagai berikut: Kendalan Laporan Keuangan Kepatuhan terhadap peraturan
yang berlaku Efektivitas dan efisiensi operasi “. Karena tidak semua tujuan
pengendalian intern tersebut relevan pengendalian atas laporan keuangan,
tanggung jawab auditor dalam mematuhi standar pekerjaan lapangan
Contoh:
Jurnal penerimaan kas (Cash
Receives Journal)
Berfungsi sebagai tempat mencatat semua transaksi
penerimaan kas.
Jurnal pengeluaran kas (Cash
Payments Journal)
Berfungsi sebagai tempat mencatat semua transaksi pengeluaran kas.
Yang dimaksud dengan kas dalam pengertian tersebut adalah :
Uang tunai yang ada di perusahaan (cash on hand)
Uang perusahaan yang disimpan di bank dalam bentuk giro yang sewaktu-waktu dapat diambil (cash in bank)
Oleh karena itu pengeluaran kas meliputi pembayaran dengan uang tunai dan pembayaran dengan menggunakan cek atau bilyet giro. Untuk kepentingan pengawasan kas, semua penerimaan kas biasanya disetorkan ke bank sehingga pengeluaran kas harus menggunakan cek atau bilyet giro.
Bentuk atau kolom-kolom jurnal pengeluaran kas disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dengan memperhatikan volume dan sifat transaksi yang biasa terjadi dalam perusahaan. Misalnya dalam perusahaan yang sering melakukan transaksi pembelian kre'dit sehingga sering melakukan transaksi pembayaran hutang, dalam jurnal pengeluaran kas harus disediakan kolom khusus untuk akun utang dagang. Demikian pula dalam perusahaan yang sering melakukari pembelian perlengkapan kantor, harus disediakan kolom khusus untuk akun perlengkapan kantor, dsb
Berfungsi sebagai tempat mencatat semua transaksi pengeluaran kas.
Yang dimaksud dengan kas dalam pengertian tersebut adalah :
Uang tunai yang ada di perusahaan (cash on hand)
Uang perusahaan yang disimpan di bank dalam bentuk giro yang sewaktu-waktu dapat diambil (cash in bank)
Oleh karena itu pengeluaran kas meliputi pembayaran dengan uang tunai dan pembayaran dengan menggunakan cek atau bilyet giro. Untuk kepentingan pengawasan kas, semua penerimaan kas biasanya disetorkan ke bank sehingga pengeluaran kas harus menggunakan cek atau bilyet giro.
Bentuk atau kolom-kolom jurnal pengeluaran kas disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dengan memperhatikan volume dan sifat transaksi yang biasa terjadi dalam perusahaan. Misalnya dalam perusahaan yang sering melakukan transaksi pembelian kre'dit sehingga sering melakukan transaksi pembayaran hutang, dalam jurnal pengeluaran kas harus disediakan kolom khusus untuk akun utang dagang. Demikian pula dalam perusahaan yang sering melakukari pembelian perlengkapan kantor, harus disediakan kolom khusus untuk akun perlengkapan kantor, dsb
0 komentar:
Post a Comment