????? !!! oke karena anda mulai jenuh membaca curhatan saya , yasudahh langsung check aja pengertian nya ^.^
Laporan Neraca
Seperti namanya, laporan neraca (balance sheet) berguna untuk
menimbang posisi keuangan perusahaan. Ada sisi kiri untuk Aset dan sisi
kanan untuk Kewajiban dan Ekuitas. Dalam istilah akuntansi kadang-kadang
aset disebut sebagai Aktiva, sedang Kewajiban disebut sebagai Pasiva
(atau liabilities). Perlu diperhatikan penggambaran kiri dan
kanan hanyalah kiasan. Bisa saja laporan aset dilaporkan lebih dulu di
posisi atas, setelah itu laporan kewajiban di bawahnya. Tak usah pusing dengan
istilah-istilah ini. Yang penting kita paham bahwa konsep dasarnya adalah
adanya aset (harta yang dimiliki perusahaan) akan menyebabkan adanya kewajiban
(harta yang dimiliki oleh pemodal dan orang lain).
Ada aturan akuntansi penting yaitu kedua sisi neraca harus bernilai sama.
Maka disebut seimbang (balance). Aturan ini agar kita bisa mengecek di
mana letak posisi harta perusahaan agar bisa dipantau kesehatan
keuangannya. Dari neraca inilah orang lain dapat membaca di mana, kemana,
dan kapan keuangan perusahaan berubah.
Aset adalah harta yang dimiliki perusahaan, yang terdiri dari: kas atau
setara kas, benda tak bergerak (seperti tanah, gedung) dan juga barang bergerak
seperti kendaraan, dan bahkan ada juga harta non fisik (seperti nilai yang
dibayar untuk akuisisi anak perusahaan). Aset juga meliputi piutang perusahaan,
pajak yang sudah dibayar di muka, serta biaya-biaya yang sudah dibayar di muka.
Prinsipnya segala sesuatu yang berniai yang bisa diakui milik perusahaan itulah
disebut aset.
Kewajiban dan Ekuitas menunjukkan asal muasal harta perusahaan berasal.
Kewajiban terdiri dari: hutang perusahaan pada pihak lain, pajak yang belum
dibayar, uang muka dari pihak lain, biaya sewa yang masih berjalan. Ekuitas
sendiri menunjukkan hak milik dari pemegang saham yang terdiri dari dua
komponen, yaitu: modal usaha dan nilai laba usaha (atau kerugian usaha).
Prinsipnya segala sesuatu yang bisa diakui milik pihak lain akan masuk neraca
bagian kanan, atau Kewajiban dan Ekuitas ini.
Laporan Laba Rugi
Seperti namanya, laporan ini mengungkap bagaimana kinerja perusahaan,
apakah menghasilkan keuntungan atau kerugian. Di dalam laporan ini kita dapat
melihat jumlah pendapatan bersih (net revenues/sales), serta biaya
(beban) untuk mewujudkan penjualan tersebut baik berupa bahan baku dan biaya
utama lainnya. Setelah dikurangi beban pokok inilah akhirnya kita bisa membaca
yang namanya laba kotor (gross profit/income). Laba
kotor artinya laba yang diperoleh dari hasil operasi penjualan sebelum
dikurangi biaya-biaya lain yang tidak berhubungan dengan penjualan. Dari sana
kita bisa tahu biaya administrasi untuk menjalankan perusahaan, biaya
pemasaran, dll. Setelah dikurangi biaya rutin perusahaan inilah maka kita akan
mendapatkan yang namanya laba usaha (operating income).
Tapi nilai ini belum dipotong oleh pajak, biaya laba/rugi kurs dll. Setelah
dikurangi biaya pajak dan kurs inilah maka kita akan mendapatkan nilai akhir
yang bernama laba bersih (net income). Angka inilah yang
merupakan keuntungan/kerugian perusahaan. Nilai akhir dari laba bersih inilah
yang kemudian bisa diatribusikan kepada pemegang saham. Dalam laporan ini
biasanya kita juga bisa mendapatkan data laba bersih per saham. Seandainya ada
perusahaan yang tidak mencantumkan angka ini, bisa kita hitung sendiri dengan
cara membagi laba bersih dengan jumlah saham beredar.
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan ini akan mencatat perkembangan modal yang disetor oleh pemegang
saham dalam suatu perusahaan. Inilah pos penting yang menunjukkan hak pemegang
saham. Dari sinilah kita bisa belajar apakah uang kita berkembang atau malah
merugi. Arti dan maksud pelaporan ini cukup jelas. Dalam laporan ini biasanya
kita akan menjumpai: posisi saldo ekuitas awal tahun, jumlah laba bersih,
jumlah dana yang dicadangkan apakah untuk modal usaha atau lainnya, juga jumlah
dana yang dibagikan sebagai dividen (artinya mengurangi ekuitas).
Laporan Arus Kas
Inilah laporan penting lain yang berguna sebagai mekanisme kontrol apakah
pelaporan laba/rugi atau neraca tadi benar. Seperti kita ketahui, kalau ada
penjualan barang kepada perusahaan lain, biasanya perusahan tidak langsung
menerima dana yang bisa dimasukkan kas, tetapi transaksi penjualan ini akan
dimasukkan dalam posisi akuntansi. Inilah gunanya laporan arus kas, di sini
kita bisa mengontrol apakah penjualan menghasilkan kas atau tidak. Dalam
laporan arus ini ada tiga macam laporan utama berikut:
·
Arus kas dalam aktivitas operasi, berupa penerimaan/pengeluaran
uang yang didapat dari jual/beli barang atau jasa, juga pembayaran kas untuk
pemasok, karyawan, dll.
·
Arus kas dalam aktivitas investasi, berupa
penerimaan/pengeluaran uang dari komponen yang dianggap sebagai unsur
investasi. Unsur yang dianggap investasi biasanya kegiatan keuangan lain guna
mendapatkan imbal balik baik langsung atau tidak langsung. Kegiatan investasi
misalnya pembelian tanah, pembangunan pabrik, atau juga penyertaan modal di
perusahaan lain.
0 komentar:
Post a Comment